Kitadiajarkan bahwa "Menilai buku hanya dari sampulnya saja" adalah suatu kekeliruan besar. Kekeliruan ini bukan saja akan menyesatkan tapi juga membuat kita menghakimi seseorang dengan keliru, sebagaimana orang banyak dengan bangga menghakimi Yesus. Kitapun saat ini diajarkan untuk tidak menilai seseorang berdasarkan tampilan luarnya saja. 1 Kamu tidak akan tahu bagaimana sifat aslinya. Ilustrasi mengobrol ( may) Sifat asli seseorang itu bisa terbaca jika kamu sudah berinteraksi cukup lama dengannya. Jika menilai orang dari luarnya saja, hal tersebut hanya akan membuatmu cepat menyimpulkan sesuatu. Discovershort videos related to jangan melihat orang dari luarnya saja on TikTok. Watch popular content from the following creators: ๅ‡ ใ„ฉๅ‚ๅฐบใ„ฅใ„–ษŠใ„ฅๅ‚ษŠ30(@nuarloqlaq30), ๐ง๐š๐ณ๐ฐ๐š๐š๐ง๐๐š๐ซ๐ข๐Ÿซ(@nazwa_andari), buayabetina(@anakangsanyamama), Daily story7-(@daily_story07), yudhianto962(@yudhianto962) . 4 Pilihlah cara terbaik. Bersikap baik terkadang bukanlah hal yang mudah. Ada saatnya kemampuan Anda untuk bersikap baik akan diuji. Walaupun orang-orang yang Anda cintai terkadang lalai, suka menilai, egois, egosentris, atau sangat jahat, jangan ikut merendahkan diri seperti mereka. JanganSuka Menilai Orang Lain - Motivasi Hidup. Lingkungan kita kerap kali terlalu toxic. Salah satunya kebiasaan menilai orang lain dari luarnya. Entah itu didunia nyata atau didunia maya, sama saja. Bahkan, lebih parah lagi didunia maya. Yuk, simak kisah ini Sepasang suami istri setiap pagi sebelum beraktifitas selalu sarapan bersama dan berdasarkan definisi iot pernyataan di bawah ini benar kecuali. Dalam kehidupan di zaman ini sering kita melihat orang-orang yang mulia di sisi Allah tapi dipandang sebelah mata oleh manusia, sebaliknya orang yang mulia di sisi manusia ternyata sangat hina di sisi Allah. Maka jangan menilai orang cuma dari dari penampilan fisiknya. Karena kemualiyaan manusia ada pada ketaqwaannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุตููˆูŽุฑููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ููƒูู…ู’ โ€œSungguh Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian.โ€ HR. Muslim nomor 2564. Hadits ini mengajarkan kepada kita bawa Allah tidak sekedar melihat penampilan dan rupa seseorang tapi lebih kepada hati dan amalannya, taqwa dan imannya, niat dan keikhlasannya. Para Salaf ulama-ulama terdahulu tidak tertipu dengan pandangan penampilan seseorang tapi mereka memuliyakan seseorang karena keimanan dan ketaqwaannya. Dari al Fasawi[1] Yaโ€™qub bin Sufyan Wafat th 277 H ia berkata telah menceritakan kepada kami Abul Yaman[2] ia berkata dari Jarir bin Utsman ia berkata dari Abul Hasan Imran bin Nimran bahwa Abu Ubaidah pernah berjalan di tengah sebuah pasukan lalu berkata ุฃูŽู„ูŽุง ุฑูุจู‘ูŽ ู…ูุจูŽูŠู‘ูุถู ู„ูุซููŠูŽุงุจูู‡ู ู…ูุฏูŽู†ู‘ูุณู ู„ูุฏููŠู’ู†ูู‡ู ุฃูŽู„ู‘ูŽุง ุฑูุจู‘ูŽ ู…ููƒู’ุฑูู…ู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูู‡ููŠู’ู†ูŒ ุจูŽุงุฏูุฑููˆุง ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุงู„ู‚ูŽุฏููŠู’ู…ูŽุงุชู ุจูุงู„ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซูŽุงุชู โ€œKetahuilah bahwa boleh jadi orang membersihkan bajunya malah mengotori agamanya. Bisa jadi orang yang merasa memuliakan dirinya padahal hakikatnya ia menghinakan dirinya sendiri. Bersegeralah menganti kejelekan-kejelakan masa lalu dengan dengan kebaikan-kebaikan yang baruโ€ Siyar Aโ€™lam an Nubalaโ€™ 1/18 Kalimat diatas menunjukkan kecerdasan Abu Ubaidah radhiyallahu anhu yang melihat banyaknya orang yang kelihatan mulia padahal ia sedang menghinakan dirinya. Orang yang Allah muliyakan adalah orang yang diberikan taufik untuk beramal kebaikan, sebab kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dan kejelekan hanya akan dicatat sebagai satu perbuatan dosa. Sehingga orang yang binasa adalah orang yang kejelekannya lebih berat dari kebaikannya. Tidak ada seorangpun diantara kita kecuali pasti akan sering melakukan kesalahan dan dosa. Namun yang jadi masalah adalah apakah kita akan bersegera menghapus dosa kita itu dengan kebaikan atau kita akan menumpuk kejelekan dan dosa dan tidak segera menghapusnya. Allah taโ€™ala berfirman, ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฐููƒู’ุฑูŽู‰ ู„ูู„ุฐู‘ูŽุงูƒูุฑููŠู†ูŽ โ€œSesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan-kejelekan dosa. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.โ€ QS. Hud 114 Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูุนู ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ู’ุญูู‡ูŽุง โ€œDan ikutilah perbuatan kejelekan dengan kebaikan, maka kebaikan tadi akan menghapuskan kejelekanโ€ HR. Tirmidzi nomor 1987 Termasuk dari taufiq Allah kepada hambaNya adalah bersegeranya seorang hamba melakukan kebaikan setika ia terjerumus dalam dosa dan keburukan. Makassar, 07 Rajab 1441 H atau 02 Maret 2020 M Ustadz Bambang Abu Ubaidillah al Atsariy ____________ [1] Al Fasawi Yaโ€™qub bin Sufyan bin Juwan Abu yusuf bin Abi Muโ€™awiyah al Farisiy al Hafidz, Tsiqah, meninggal di Basrah pada tahun 277 H [2] Al Hakam bin Nafiโ€™ al Bahraniy al Himshiy, meninggal th. 222 H. previous post Aman Dan Iman ๏ปฟMencampuri urusan dan menghakimi orang lain sepertinya sudah menjadi budaya banyak masyarakat kita. Orang-orang dengan mudahnya menilai seseorang hanya dari desas desus tanpa benar-benar mengenali yang kali, pada akhirnya perbuatan ini justru membuat kita menyesal atau bahkan merugikan diri sendiri. Karenanya, perbuatan tidak terpuji ini harus dibuang membantu kamu menghindari kebiasaan suka menilai orang lain, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kamu ingat sebelum menilai orang Pahami dulu kisah merekailustrasi dua orang sedang berbicara MorilloSetiap orang membawa cerita dan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Jadi, sebelum menghakimi seseorang, kamu perlu mengenal orang tersebut terlebih dahulu. Setelah berkenalan dengannya, kamu akan tahu mengapa mereka memiliki kepribadian demikian atau berperilaku seperti kali, orang-orang membutuhkan lebih banyak cinta dan dirangkul daripada dihakimi dalam masyarakat. Jadi, saat kamu melihat seseorang yang bertingkah dengan cara tertentu, jangan lakukan penilaian dengan Ketahui fakta sebanyak mungkinilustrasi beberapa orang sedang berbicara Mathieu-Saint-LaurentKamu hanya bisa membuat penilaian yang tepat dengan mencari fakta yang sebenarnya. Jadi, berusahalah untuk tidak memberikan respons apa pun sampai kamu menemukan benar-benar mengetahui apa yang terjadi dan latar belakang di balik hal tersebut, baru kamu bisa memberikan penilaian yang objektif. Ingatlah, menilai seseorang tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu hanya akan membuat kamu menyesal nantinya. Baca Juga 5 Hal yang Terjadi jika Kamu Menilai Orang Lain dari Luarnya Saja 3. Ingatlah bahwa kita belum tentu lebih baik dari orang itu ilustrasi perempuan sedang bercermin RosaSangat mudah menghakimi dan mencari kekurangan orang lain. Kita sering lupa bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan luput dari sampai, kamu sibuk mencari-cari kesalahan orang lain hingga lupa mengintrospeksi diri sendiri. Lagi pula, belum tentu kita ini lebih baik daripada orang yang kita bicarakan. Intinya, jangan sibuk menyalahkan orang lain jika diri kita pun tidak luput dari Posisikan dirimu pada tempat orang lainilustrasi dua orang sedang berdiskusi KumtanomCara terbaik untuk menumbuhkan empati dan melatih diri agar tidak gampang menghakimi adalah menempatkan diri pada posisi orang tersebut. Jadi, sebelum menilai orang lain, bayangkan dirimu ada pada posisi orang bagaimana jika hal yang sama terjadi padamu, apa yang akan kamu lakukan? Juga, bagaimana jika kamu dihakimi oleh orang-orang yang tidak mengenalmu? Belum tentu kamu bisa melakukan sesuatu yang lebih baik jika dihadapkan pada kondisi orang Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu perlu menghakimiilustrasi perempuan sedang bercermin OboleninovHal yang harus kamu pertimbangkan sebelum menilai orang lain adalah mencari tahu alasan mengapa kamu merasa perlu menilai orang yang bersangkutan dan menempatkannya di kelas tertentu? Apakah dampaknya bagi dirimu?Mungkin kamu merasa berhak melakukannya dan ingin melakukannya. Namun, jika ini tidak memberikan kamu keuntungan, jauh lebih baik jika kamu tidak ikut campur dan fokus mengurusi masalahmu sendiri. Lagi pula, tentunya kamu juga tidak ingin jika orang lain turut mencampuri saatnya budaya menilai atau menghakimi ini kita akhiri, salah satunya adalah mulai dari diri sendiri. Melalui pengingat ini, harapannya kita semua bisa lebih bijaksana dalam bersikap. Baca Juga Tak Asal Bicara, Yuk Cek 5 Hal Ini Sebelum Menilai Buruk Orang Lain IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Nasehat Dhuha Kamis, 5 Agustus 2021 26 Dzulhijjah 1442 H Oleh Sularto Klikbmi, Tangerang โ€“ Tema kita kali ini adalah jangan menilai orang dari luarnya saja atau donโ€™t judge a book by its cover. Selama hidup, Nabi Muhammad SAW banyak mengajarkan kepada semua sahabat dan ummatnya untuk selalu tidak menilai orang dari penampilan luarnya saja. Salah seorang sahabatnya, Al Aqra bin Habis pernah mendapatkan pelajaran tentang khumul, yaitu penampilann yang tidak menonjolkan diri. Kisah ini terdapat dalam Kitab Syarah Hikam yang berjudul Iqadzul Himam fi Syarhil Hikam karangan Al Imam Ibnu Ajibah Al Hasani yang diambil dari kutipan hadits. Kala itu, Rasulullah SAW sedang duduk bersama Aqra. Tiba-tiba lewatlah seorang anak lelaki muslim yang miskin. Nabi berniat untuk menguji Aqra. Dia bertanya terkait pendapat Aqra terhadap orang tersebut. Lalu Aqra menjawab, โ€œWahai Rasulullah, menurut saya orang itu miskin dan melarat. Jika dia berbicara tidak ada yang mendengarnya. Jika dia melamar perempuan, tidak ada yang menerima dan jika dia istiโ€™dzan meminta sesuatu kepada seseorang, pasti tidak mendapatkan apa yang dia mintaโ€. Mendengar jawaban Aqra, Nabi terdiam. Beberapa waktu kemudian, ada lagi seseorang yang lebih baik penampilannya lewat di hadapan Rasulullah dan Aqra. Kemudian, Nabi menanyakan lagi pendapat tentang orang tersebut. Aqra menjawab orang itu jika berbicara semua orang akan mendengarkan. Jika dia melamar perempuan diterima, dan jika istiโ€™dzan akan dikabulkan. Setelah mendengar dua jawaban dari Aqra, Nabi memberikan komentar. Orang yang disebut dia melarat atau miskin, adalah orang yang sangat luar biasa kebaikannya di sisi Allah. Jika orang itu bersumpah atas nama Allah, Allah akan mengabulkan sumpahnya. โ€œIbnu Ajibah juga mengomentari, ternyata kita tidak bisa menilai orang dari penampilannya. Artinya dari cerita itu, agar kita tidak mudah memberikan penilaian kepada seseorang hanya dari penampilannya. Sebaiknya kita tanamkan selalu husnudzon kepada orang lain. Jika sudah kita suudzon, bisa menyebabkan kekeliruan yang nantinya akan membuat penyesalan. Kita sudah berdosa jika bersuudzon. Generasi muda harus memahami, orang bisa berpenampilan apa saja. Pelajaran pentingnya adalah jangan mudah tergoda oleh penampilan. Dalam kehidupan di zaman ini sering kita melihat orang-orang yang mulia di sisi Allah tapi dipandang sebelah mata oleh manusia, sebaliknya orang yang mulia di sisi manusia ternyata sangat hina di sisi Allah. Maka jangan menilai orang cuma dari dari penampilan fisiknya. Karena kemualiaan manusia ada pada ketaqwaannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุตููˆูŽุฑููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ููƒูู…ู’ โ€œSungguh Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian.โ€ HR. Muslim nomor 2564. Hadits ini mengajarkan kepada kita bawa Allah tidak sekedar melihat penampilan dan rupa seseorang tapi lebih kepada hati dan amalannya, taqwa dan imannya, niat dan keikhlasannya. Para ulama Salaf terdahulu tidak tertipu dengan pandangan penampilan seseorang tapi mereka memuliakan seseorang karena keimanan dan ketaqwaannya. Dari Al Fasawi Yaโ€™qub bin Sufyan Wafat th 277 H ia berkata telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, ia berkata dari Jarir bin Utsman ia berkata dari Abul Hasan Imran bin Nimran bahwa Abu Ubaidah pernah berjalan di tengah sebuah pasukan lalu berkata ุฃูŽู„ูŽุง ุฑูุจูŽู‘ ู…ูุจูŽูŠูู‘ุถู ู„ูุซููŠูŽุงุจูู‡ู ู…ูุฏูŽู†ูู‘ุณู ู„ูุฏููŠู’ู†ูู‡ู ุฃูŽู„ูŽู‘ุง ุฑูุจูŽู‘ ู…ููƒู’ุฑูู…ู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูู‡ููŠู’ู†ูŒ ุจูŽุงุฏูุฑููˆุง ุงู„ุณูŽู‘ูŠูู‘ุฆูŽุงุชู ุงู„ู‚ูŽุฏููŠู’ู…ูŽุงุชู ุจูุงู„ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซูŽุงุชู โ€œKetahuilah bahwa boleh jadi orang membersihkan bajunya malah mengotori agamanya. Bisa jadi orang yang merasa memuliakan dirinya padahal hakikatnya ia menghinakan dirinya sendiri. Bersegeralah menganti kejelekan-kejelakan masa lalu dengan dengan kebaikan-kebaikan yang baruโ€ Siyar Aโ€™lam an Nubalaโ€™ 1/18 Ungkapan ini menunjukkan kecerdasan Abu Ubaidah radhiyallahu anhu yang melihat banyaknya orang yang kelihatan mulia padahal ia sedang menghinakan dirinya. Orang yang Allah muliakan adalah orang yang diberikan taufik untuk beramal kebaikan, sebab kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dan kejelekan hanya akan dicatat sebagai satu perbuatan dosa. Sehingga orang yang binasa adalah orang yang kejelekannya lebih berat dari kebaikannya. Tidak ada seorangpun diantara kita kecuali pasti akan sering melakukan kesalahan dan dosa. Namun yang jadi masalah adalah apakah kita akan bersegera menghapus dosa kita itu dengan kebaikan atau kita akan menumpuk kejelekan dan dosa dan tidak segera menghapusnya. Allah taโ€™ala berfirman, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ูŠูุฐู’ู‡ูุจู’ู†ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ูŠูู‘ุฆูŽุงุชู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฐููƒู’ุฑูŽู‰ ู„ูู„ุฐูŽู‘ุงูƒูุฑููŠู†ูŽ โ€œSesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan-kejelekan dosa. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.โ€ QS. Hud 114 Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูุนู ุงู„ุณูŽู‘ูŠูู‘ุฆูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ู’ุญูู‡ูŽุง โ€œDan ikutilah perbuatan kejelekan dengan kebaikan, maka kebaikan tadi akan menghapuskan kejelekanโ€ HR. Tirmidzi nomor 1987 Termasuk dari taufiq Allah kepada hambaNya adalah bersegeranya seorang hamba melakukan kebaikan pada saat ia terjerumus dalam dosa dan keburukan. Mari kita usahakan jangan menilai orang lain dari penampilannya. Kita harus melihat seseorang dari budi pekerti yang baik yang dilakukannya, karena itulah cerminan dari iman dan takwanya. Wallahu aโ€™lam bish-showaab. Mari terus ber-ZISWAF Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 BNI Syariah a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI 0000000888. Sularto/Klikbmi. Setiap orang pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat seseorang itu tidak bisa dinilai hanya dari parasnya saja. Jika belum pernah berinteraksi dengannya, jangan pernah sesekali menyimpulkan dia itu seperti apa. Terkadang kamu perlu berkenalan dan terlibat sesuatu dengannya jika ingin menentukan bagaimana orang lain dari luarnya saja itu kurang akurat dan hanya menimbulkan prasangka buruk. Apakah kamu sering menilai orang lain dari luarnya saja? Jika iya, ceoat-cepatlah berhenti dalam mekakukan hal demikian. Ada beberapa hal yang didapat jika menilai orang lain dari luarnya. Untuk penjelasannya, simak pembahasannya berikut Kamu tidak akan tahu bagaimana sifat aslinyaIlustrasi mengobrol maySifat asli seseorang itu bisa terbaca jika kamu sudah berinteraksi cukup lama dengannya. Jika menilai orang dari luarnya saja, hal tersebut hanya akan membuatmu cepat menyimpulkan sesuatu. Dengan adanya hal itu, kamu pasti akan menjauhinya sebab tidak cocok dengan pola hal itu terjadi, kamu tidak akan pernah tahu bagaimana dia yang asli. Maka dari itu mulai sekarang stop melakukan hal gegabah seperti demikian, ya!2. Kamu akan susah mendapatkan teman baruIlustrasi merenung singhSetiap orang memang dituntut untuk selalu mencari teman baru. Untuk mendapatkan hal tersebut, kamu harus memiliki keterampilan berkenalan dengan baik. Kamu harus mengelola cara berkomunikasi dan sikapmu agar orang lain mau berteman denganmu. Namun jika sering menilai orang lain dari luarnya saja, hal tersebut akan sulit pasti cenderung pilih-pilih untuk mencari teman yang satu visi denganmu. Kamu akan cenderung cepat menyimpulkan sehingga orang tersebut sudah diseleksi untuk tidak jadi temanmu. Dengan adanya hal tersebut, percayalah bahwa circle pertemanamu hanya sebatas di situ saja. Baca Juga 5 Penyebab Orang-orang Cenderung Menjauhi Kamu, Perlu Evaluasi Diri 3. Hidupmu akan selalu dipenuhi prasangka Ilustrasi merenung BOLOVTSOVAMenilai orang lain dari luarnya saja hanya akan menimbulkan prasangka. Kebiasaan tersebut pasti akan terbawa dalam kehidupanmu sehari-hari. Kamu pasti akan senantiasa bertanya-tanya terkait hal yang menurutmu patut dicurigai. Padahal terkadang kamu gak selalu harus menggunakan dalam menjalani kehidupan bersosial, kamu harus bersikap sopan dengan tidak mudah menyimpulkan bagaimana sifat orang lain. Mulai sekarang cobalah belajar tidak cepat menyimpulkan sesuatu jika buktinya belum Kamu akan susah membaur di lingkungan baruIlustrasi merenung paredesSelain susah mendapatkan teman, kamu akan kesulitan untuk membaur di lingkungan baru. Hal itu karena prasangka yang terus-terusan kamu tanamkan dalam diri sehingga membuatmu enggan untuk beradaptasi. Dengan adanya hal tersebut, kenyamananmu di lingkungan baru pasti akan ditangguhkan. Lambat laun kamu pasti ingin pergi dari lingkungan tersebut karena tidak bisa Kamu akan menyesal jika kebenaran terungkapIlustrasi mengobrol burtonMenilai orang lain dari luarnya saja tidak akan memberikan jawaban yang mutlak. Apalagi ketika kebenaran sifat orang lain yang sangat melenceng dari dugaanmu, kamu pasti akan menyesalinya. Kamu akan beranggapan bahwa dugaan negatifmu itu terlalu akan terdorong munculnya rasa bersalah sehingga ada keinginan kuat untuk meminta maaf. Yang kamu dapatkan pada kejadian tersebut hanyalah rasa malu. Dia mungkin saja memaafkan penilaian burukmu namun harga dirimu akan kelima hal buruk di atas, apakah kamu masih ingin tetap menilai orang lain dari luarnya saja? Sebelum menemukan jawaban sebenarnya, jangan pernah berprasangka buruk hanya karena melihat cover-nya saja. Baca Juga Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosial IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Kata-kata Jangan Menilai Orang dari Luar Saja, Foto Unsplash/Ben WhiteApakah kamu sering melihat seseorang yang selalu menghakimi dan menilai orang lain hanya dengan melihat penampilannya saja? Di bawah ini ada kumpulan quote dan kata-kata jangan menilai orang dari luar saja yang dapat kamu berikan seseorang hanya dari luar atau dari penampilannya saja adalah suatu perbuatan yang buruk. Karena, kita tidak pernah tahu ada kepribadian seperti apa di balik sebuah penampilan yang kumuh atau Kata-kata Jangan Menilai Orang dari Luar SajaKata-kata Jangan Menilai Orang dari Luar Saja, Foto Unsplash/Sasha FreemindMengutip dari situs dan ini dia kumpulan kata-kata jangan menilai orang dari luar saja"Jangan menilai dari luar. Seperti setiap mawar yang indah memiliki duri. Semakin seseorang tampak bagus di luar, semakin kamu harus meragukannya di dalam." - Gosho Aoyama"Jangan menilai dari penampilan. Hati yang kaya mungkin berada di bawah mantel yang buruk.""Tidak ada yang pantas untuk dihakimi, karena setiap orang jenius dengan caranya sendiri yang unik. ""Sebelum menilai seseorang selalu ingat tidak ada orang suci atau pendosa murni.""Pikirkan baik-baik tentang dirimu sebelum mengkritik orang lain.""Penampilan terkenal menipu.""Pandangan kita tentang seseorang hanyalah persepsi kita sendiri tentang mereka.""Penilaian kamu terhadap orang lain menentukan karakter dan kepribadianmu.""Jangan merasa buruk saat seseorang menilaimu; itu adalah cerminan dari ketidakamanan mereka sendiri.""Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya.""Hal-hal lebih menyenangkan ketika mereka bebas dari penilaian apa pun.""Kita menjalani hidup kita dengan menganggap segala sesuatunya seperti yang terlihat padahal itu hampir tidak pernah terjadi." - Richelle E. Goodrich"Pakaian seseorang tidak pernah menjadi ukuran sebenarnya dari kebijaksanaan dan pengertiannya." - Ernest Agyemang Yeboah"Seperti yang telah aku katakan kepadamu, Nak, kamu tidak perlu melihat pakaian dan warna kulit untuk menilai seorang pria. Itu tidak akan memberi tahumu apa pun tentang apa yang ada di dalamnya. Di situlah keberanian seseorang, dan itulah yang terpenting." - Richard Puz"Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya atau buku dari sampulnya; karena di dalam halaman-halaman compang-camping itu, ada banyak hal yang bisa ditemukan." - Steve Cosgroves"Tolong jangan menilai orang. Kamu tidak tahu apa yang dibutuhkan seseorang untuk bangun dari tempat tidur, berpenampilan dan merasa serapi mungkin dan menghadapi hari. Kamu tidak pernah benar-benar mengetahui pergumulan sehari-hari orang lain." - Karen Salmansohn"Jangan menilai buku dari sampulnya.""Pakaian tidak menentukan karaktermu, perilaku menentukan. Pencapaian besar lahir, bukan dari pakaian mewah, tapi dari pemikiran yang hebat." - Abhijit Naskar"Hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan pada keinginan menghakimi. Kesampingkan penilaianmu." - Abhijit Naskar"Kentang mungkin terlihat seperti batu kotor, tetapi memotongnya dan menggorengnya akan membuatmu mendapatkan French Fries, lauk untuk burger apa pun." - Andrew ZimmernDemikianlah beberapa kumpulan kata-kata jangan menilai orang dari luar saja yang dapat menyadarkan diri sendiri. Semoga bermanfaat!

jangan melihat orang dari luarnya saja