Nah lewat puisi tentang bencana alam di atas, kamu diingatkan untuk menjaga kelestarian alam. Sajak tentang lingkungan sekolah (sakola) dalam bahasa sunda. Kumpulan puisi bahasa sunda for android apk download. Contoh sajak sunda tentang alam dan lingkungan yang sudah rusak. Sebagian dari puisi ini sudah pernah diterbitkan di bali post bali Sejakdiumumkannya kasus positif Covid-19 pertama pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia masih terus berjibaku mengatasinya hingga saat ini. Di tengah kerja keras menangani wabah Covid-19 ini, berbagai bencana alam datang menambah kepiluan. 1 Alamku adalah Surgaku 2. Aku, Kau dan Alam Indonesia 3. Alam Semesta yang Bertasbih 4. Bumiku Sayang, Bumiku Malang 5. Alam Indonesia 6. Kebun Teh 7. Senja di Pantai Tuhan begitu baik telah memberikan karunia-Nya yang melimpah. Salah satunya adalah kekayaan alam. Hereare a number of highest rated Puisi Tentang Kerusakan Alam pictures upon internet. We identified it from obedient source. Its submitted by management in the best field. We take this nice of Puisi Tentang Kerusakan Alam graphic could possibly be the most trending subject following we ration it in google benefit or facebook. Berikutini adalah susunan daftar kumpulan judul puisi tentang bencana alam gempa dan tsunami yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak atau 1. Puisi Bencana Alam Pendek 1.1. Puisi dukamu dukaku 1.2. Puisi Palu oh palu 2. Puisi Untuk Bencana Alam Palu dan Donggala 2.1. Puisi kepada Palu dan Donggala 2.2. berdasarkan definisi iot pernyataan di bawah ini benar kecuali. – Bencana alam adalah suatu kejadian yang dapat mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor alam maupun manusia itu sendiri. Bencana alam dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang disebut trauma. Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam Kenapa Hukum Alam Banjir Bencana Terkirim Bumi dan Gunung Mengingat adanya bencana alam yang kerap terjadi, maka hal ini bisa dituangkan ke dalam bentuk puisi bencana alam di bawah ini. Kenapa Kenapa kini sungai menjadi kering Dan bumi terlihat rapuh Hingga mengeruh Bumi usia senja Di sana, ada kehidupan Namun menjadi lusuh karena serakahnya manusia Hutan mulai botak Hijaunya alam pun menjadi cokelat Di sana, tanah subur mulai gersang Kita salah Kita rusak alam Tapi tak pernah mawas diri Dan berkaca siapa kita Hukum Alam Air yang menyerang Bukan keputusan Tuhan Bukan Tuhan yang kejam Dan kita salahkan Tuhan Ketika banyak nyawa yang menumpuk Ketika kita lupa Alam sudah tercipta Kini menjadi kosong Alam adalah sahabat Sahabat hidup kita Ketika kita lupa Tangan tangan serakah merenggutnya Merenggut alamnya asri Masih lupa? Dengan pohon-pohon yang kau renggut Hingga hutan menjadi tandus Masih lupa? Dengan sampah yang berserakan Karena tingkah lakumu Hingga semua keruh dan banjir Ingatlah Penting untuk sadar Jangan menunggu bencana Ini adalah peringatan Tuhan Agar kita ingat Banjir Air begitu deras Memenuhi daratan yang gersang Awan bergemuruh Kilat bercahaya Ranting-ranting tak melambai Melainkan terhempas acak Sampah menjadi hanyut Muara tertutup benda-benda aneh Rawa teronggok sampah Semuanya gunung sampah Bau tak sedap bukan salahnya Air sudah tak bisa ditahan Daratan kini penuh beton dan aspal Tak ada lagi akar Tak ada lagi yang menahan Air memenuhi daratan Rumah tergenang Rumah tenggelam Ingatkah kita Sadarkah kita Bahwa sampah adalah sumbernya Bencana Terkirim Pohon-pohon ditebangi tanpa ampun Seperti air yang mengalir deras Kemarahan dari Sang Pencipta Hingga semua umatnya berlari ketakutan Entah bersembunyi di mana lagi Tak peduli siapa saja Yang penting ia selamat Tangisan pun tertumpah seperti air dari langit Tanpa perubahan Letusan gunung pun juga menyertai Bencana kini terjadi Kita hanya terpaku menyaksikan Laut meronta Gunung dingin Negeri mulai gelisah Kita memohon pada Sang Pencipta Jangan sampai terjadi lagi Ini adalah cobaan Atau peringatan? Sekuat hati meyakinkan diri Kita hanya manusia Bukan dewa bukan malaikat Tak luput dari dosa dan khilaf Beri damai pada kami Kau Sang Pencipta Dan Pengampun Langkah kaki bergetar Dari kegetiran alam Apa ini teguran? Teguran tak tertawar Semoga perjuangan tak sia-sia Bumi dan Gunung Tak dapat diduga Ketika mala petaka tiba Kita hanya meratap sedih Hilang segalanya Keluarga dan orang tercinta Harta pun iya Lari ke sana kemari Tak sempat apa yang dibawanya Kecuali orang yang dicinta Kini sudah terjadi Apa lagi yang dipungkiri Tobat? Sesal? Keyakinan? Hari ini terlambat Asa Untuk kita semua Bantuan demi bantuan berdatangan Dari tangan-tangan yang memegang erat harta Kebijaksanaan Bukan bulu bukan suku Yang dipandang Karena kita semau sedang pilu Juga sembilu menghampiri Ketika pulang Kita lihat semua beriang Dengan sebuah mimpi Sebagai teduhnya kita Tuk bertahan hidup Kita semua butuh Semoga kita semua Jauh dari musbiah Semoga bumi ini cepat sembuh Jasmani dan rohani kita terjaga Untuk selalu tabah Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam KenapaHukum AlamBanjirBencana TerkirimBumi dan Gunung I;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Jon tentang Banjir sebagai PengingatI;ustrasi Puisi tentang Banjir sebagai Pengingat. Foto Unsplash/Gláuber deras menyebabkan banjirMenenggelamkan sebagian rumahKasur, sudah dipindah ke atas lemariArsip penting juga sudah dipindah ke tempat yang amanAirnya menggenang selama berhari-hariKami tidak bisa lagi tinggal lebih lama bersamaBanjirKami semua harus mengungsiKe tempat yang lebih landaiBanjir menyebabkan penderitaanDerita pengungsi banjirBencana banjir memang datang tak pandang buluLangit yang terus saja mengguyur bumiTerakumulasi menjadi air banjirBerhari-hari dilanda banjirManusia harus mengungsiJangan sampai saudara tinggal di pengungsianBerdesak-desakan di dalam stadionAtau tinggal di dalam tenda-tendaTidak bisa berbuat apa-apaMakan hanya mengharapkan bantuanTerkadang hanya makan mi instanAtau nasi yang agak-agak basiSungguh cara hidup yang tidak menyenangkanDiusir banjir ke tempat pengungsianBanjir bandang melanda kota besar ituJalan raya yang beraspal hitamMendadak berubah laksana sungaiBanjir bandang itu sungguh dahsyatMobil minibus yang sedang parkirDi jalan rayaDiceburkannya ke sungaiApalagi cuma sepeda motorDan benda-benda kecil di atasnyaBanjir bandang datang tak diundangIa hanya tahu hukum alamBahwa air harus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendahIa tak peduli ada mobil atauRumah mewahYang jelasIa harus lewat dengan segeraItulah banjir bandangSiapa yang cipta semua bencanaJika kalian peka dan merasaAda bencana karena campur tangan manusiaTuhan bilang "Pastinya"Ulah tangan-tangah serakahMenantang alam dengan gagahTimbulkan kerusakan masih kau sanggahTutup mata, kau buang salahGambaran tamparan Tuhan yang nyata diperlihatkanBanjir, longsor, kekeringan akibat kerusakan hutanTapi kalian masih berani tawarSemua ini kau anggap wajarTak merasa kalau ditamparMeski bencana datang mengularMungkin banjir memberi pesan Yang tersirat kepada insan Agar mereka mulai sadar Sampah kotor jangan ditebarSungai bukan tempat sampah Yang membuat air resah Ke mana harus mengalir Akhirnya menjadi banjir Puisi Tentang Bencana AlamUnsur-Unsur PuisiUnsur intrinsikUnsur ekstrinsikKumpulan Puisi Tentang Bencana Gempa BumiPuisi tentang Bencana Alam BanjirPuisi tentang Bencana Alam TsunamiPuisi Bencana Alam Gempa Bumi Puisi Tentang Bencana Alam – Puisi adalah bentuk sastra yang memiliki aturan-aturan tertentu, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait dan juga dapat diartikan sebagai ekspresi emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, tata bahasa, perumpamaan, kesan yang diberikan melalui indera, dan perasaan. Jenis Puisi adalah bentuk ekspresi yang memperhatikan aspek suara di dalamnya, serta merupakan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya serta dikemas dengan teknik tertentu sehingga dapat menimbulkan pengalaman tertentu pada pembaca atau pendengarnya. Puisi tentang bencana alam adalah puisi yang menggambarkan atau menceritakan tentang bencana alam yang terjadi, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran hutan, dan sebagainya. Bencana alam merupakan suatu kejadian yang tidak terduga dan sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Puisi tentang bencana alam biasanya menggambarkan perasaan atau emosi penulis tentang bencana alam tersebut, seperti kekhawatiran, kecemasan, ataupun rasa sedih. Unsur-Unsur Puisi Puisi memiliki dua unsur penting yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut adalah ulasan singkatnya. Unsur intrinsik Unsur intrinsik puisi adalah elemen-elemen yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik puisi adalah diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. 1. Diksi atau pemilihan kata. Dalam membuat puisi, penyair harus memilih kata-kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, posisi kata di tengah konteks kata lainnya, dan posisi kata dalam puisi secara keseluruhan. 2. Imaji atau daya bayang. Imaji atau daya bayang dalam membuat puisi adalah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, atau taktil. 3. Majas atau gaya bahasa. Majas atau gaya bahasa atau bahasa figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan penyair untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau dengan menggunakan kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing. 4. Bunyi. Bunyi dalam puisi mengacu pada penggunaan kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu. 5. Rima. Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan. 6. Ritme. Ritme dalam puisi mengacu pada dinamika suara dalam puisi agar tidak terasa monoton bagi pengikut puisi. 7. Tema. Tema dalam puisi mengacu pada ide atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya. Unsur ekstrinsik Unsur ekstrinsik puisi adalah elemen-elemen yang berada di luar puisi dan mempengaruhi keberadaan puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi adalah aspek historis, psikologis, filosofis, dan agama. 1. Aspek historis Mengacu pada elemen-elemen sejarah atau gagasan yang terkandung dalam puisi. 2. Aspek psikologis Mengacu pada aspek kejiwaan penulis yang tercermin dalam puisi. 3. Aspek filosofis. Beberapa ahli menyatakan bahwa filosofi sangat erat kaitannya dengan puisi atau karya sastra secara keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filosofi dan karya sastra, dalam hal ini puisi, tidak saling terkait satu sama lain. 4. Aspek agama Dalam puisi mengacu pada tema yang umum ditangani oleh penulis dalam puisi. Kumpulan Puisi Tentang Bencana Gempa Bumi Puisi tentang Bencana Alam Banjir 1. Rintih Bermain Air Anak kecil disamping rumah, Dengan ceria bermain air, Menyepak dan menyembur, Berlari dan berenang. Awalnya aku terpukau, Tapi kenyataan berkata lain, Mereka sejatinya tengah merintih, Tertawa dalam tangisan. Pedih, mengiris dan duka, Penyakit mengintai mereka, Berada di sekeliling mereka, Bahwa itu adalah bencana. Bersabarlah sayang, Maafkan Mereka, Jadilah anak yang setia, Untuk menjaga alam semesta, Kala kau beranjak dewasa. Jangan kau sesali, Aku tahu kau belum mengerti, Aku paham kau masih buta dan tuli, Namun inilah yang terjadi, Jadikan cobaan alam sebagai penyadar diri. 2. Ketika Sungai Berang Setiap pagi kau mandi disana, Begitu pula sorenya, Bila masa kau libur, Puluhan helai kain kau cuci, Hingga pulang menyisakan buih. Namun, sampah itu kau biarkan, Mengalir dan terus mengalir, Hingga menyumbati alirannya, Sampai masanya kau sadar, Bahwa air telah berang. Jangan kau sesali, Sesungguhnya ada suatu muak, Rasa sabar yang habis, Tertelan keegoisan manusia, Tanpa ada peduli dan mau menjaga. Rasakanlah, Kala genangan membuatmu sulit, Untuk berpijak dan melangkah di rumah. Belajarlah, Bahwa apa yang tanah, Itulah yang kan dipetik. Ketika air sudah berang, Meluluhlantakkan yang dilewati, Menghancurkan yang diterpa, Hingga bisanakan yang kau sayangi. Belajarlah. Puisi tentang Bencana Alam Tsunami 1. Gelombang Amarah Aku mendengar, ribuan isak tangis, Menyaksikan, muka-muka penuh haru, Melihat, anak kecil menukik mencari ibunya, Tersentuh, kala menyentuh tangan mereka berdebu, Tak terasa, air mataku mengalir jatuh. Mereka meronta, mereka belum siap, Menerima memori yang senyap, Ketika gelombang laut menghantam daratan, Kemana hendak berlari? Kemana akan sembunyi? Pilu, begitu menyayat hati. Mayat-mayat bergelimpangan, Tak jelas status dan asalnya, Begitu luka mencabik asa, Jutaan do’a terkirim sudah, Dari seluruh penjuru dunia. Ya Allah, begitu berat cobaan ini, Begitu menangis negeri ini, Atas sisa yang diciptakan Tsunami, Meninggalkan luka yang ternaung sepi. Ya Allah, maafkan mereka, Maafkan jasad yang terdampar, Maafkan mayat yang tercerai, Maafkanlah negeri ini, Hanya pada-Mu, Yang Maha Pemberi. 2. Melebur Asa Semua berubah, Setelah ombak itu menggulung, Menghantam dalam-dalam, Menitip luka pada relung. Semua jadi berbeda, Selepas gelombang melanda, Meluluhlantakkan semua cerita, Yang tertinggal hanyalah do’a. Semua menghilang, Sesudah laut Tuhan murka, Menyuruh mereka untuk pulang, Serta meleburkan secercah asa. Semua terlihat murung, Menikmati pilu yang dirudung, Menyirnakan seluruh impian, Yang indah di masa depan. Semua mengutuk diri, Atas apa yang telah terjadi, Hanya ratapan penggetar bumi, Dari tanah Ibu Pertiwi. Oh, Tsunami. Puisi Bencana Alam Gempa Bumi 1. Bumi Bergetar Ketenangan malam, Yang dingin dan mencekam, Lampu kamar mulai padam, Berbaring dengan mata terpejam. Belum lama raga melayang, Aku tersentak dengan tegang, Merasakan bumi yang berguncang, Kuberlari terluntang-luntang. Bumi terasa amat menakutkan, Dingin dan pucat menyelimuti badan, Ke luar rumah, dari dalam ruangan, Meluluhlantakkan segenap kedamaian. Bumi bergetar, alam menggelegar, Sejenak hilangnya suatu tegar, Membayangkan asa yang kan pudar, Bunga-bunga gagal mekar. Oh Tuhan, Ada apa dengan Bumiku? Apakah dia marah? Kenapa jadi sangar? Oh Tuhan, Maafkan Kami. 2. Datang Tak Diundang Pagi itu, Cuaca begitu cerah, Sinar Surya bersinar sumringah, Hingga rasa dan selera tergugah. Kulangkahkan kaki keluar rumah, Menjemput rezeki dari Allah, Meninggalkan rasa untuk menyerah, Menuju masa depan yang cerah. Namun, tiba-tiba saja, Ada tamu tak diundang, Datang kala ku ditengah perjalanan, Bumi bergetar dan berguncang, Sontak mengagetkan umat waktu siang. Semua berlari terluntang-lanting, Situasi begitu genting, Panik, cemas dan takut, Bercampur aduk dalam satu waktu. Gempa bumi, Kau adalah tamu tak diundang, Tanpa isyarat dan tanda, Terpaksa kami menghadang, Meski akhirnya menyisakan luka. Demikian ulasan mengenai Kumpulan Puisi Tentang Bencana Alam Lengkap, semoga mudah kalian pahami dan resapi, serta bisa menambah wawasan buat kalian yang sedang mencari puisi dengan tema bencana alam. Semoga bermanfaat 0 Kumpulan puisi bencana alam tentang gempa lombok. Kembali puisi alam menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak dalam rangkaian contoh puisi tentang bencana alam .Namun kumpulan puisi bencana alam dan puisi tentang alam yang terbitkan ini adalah puisi sedih dan duka tentang bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan gempa lombok, yang menyebabkan ribuan korban luka dan ratusan meninggal alam inilah yang menggugah hati para penyair facebook, turut berduka cita, prihatin dan juga menguatkan hati para korban gempa dan mensuport supaya selalu tabah menjalani rangkaian kumpulan puisi bencana alam dan ungkapan kata kata puisi tentang bencana alam gempa bumi yang menimpa saudara-saudara kita di lombok dan bali untuk selalu tabah menghadapi bencana alam membawa keprihatianan dan menyebakan kerugian, namun semua itu terjadi karena perubahan alam yang tak dapat di diketahui bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa luar biasa yang disebabkan oleh alam gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak alam inilah yang dialami saudara sebangsa di Lombok Nusa Tenggara Barat, yang jadi tema puisi alam dan puisi tentang gempa lombok yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak dikesempatan masing-masing judul contoh puisi tentang bencana alam yang diterbitkan diantaranyaPuisi di barat nusaPuisi negeri bencana duka lombok Puisi saudaraku di lombokPuisi sunyi dibait fajarPuisi gempaPuisi selimut gempa lombokPuisi gempa lombokPuisi lombok dalam cawan dukaPuisi dalam skala righterpaduka, tetapkanlah gempa lombok sebagai bencana nasionalSepuluh rangkaian kata kata puisi bencana alam tentang gempa lombok, sebagai ungkapan belasungkawa dari para penulisnya dengan peristiwa alam yang terjadi di lombok dan bali puisi gempa lombok ini bisa juga di jadikan contoh puisi bencana Puisi Bencana Alam Tentang Gempa Lombok Nusa TenggaraBencana alam gempa bumi yang terjadi di lombok dan bali membawa keperihatin dan duka mendalam. lewat contoh puisi bencana alam, para penulis mengungkapkan turut berduka cita lewat bait bait puisinya,Nah bagaimana ungkapan duka cita tentang bencana alam dalam bait-bait contoh puisi bencana alam tersebut, selengkapnya disimak saja berikut ini kumpulan puisi bencana BARAT NUSAOleh Ifadli MaridDi langit yang mengingatkan bahasa kemerdekaanBumi menyerah dan kalah kepada deruGuncang itu sekelebat terbaca dahsyatTenggara barat menghempaskan nusaBenar-benar pendulum memecah waktuBerlarian menawarkan do'a-do'aKepada gedung dan rumah yang lebih dulu rebahKepada pohon-pohon takluk bersujudKepada rumput-rumput ikut retak menyerabutJerit dan tangis menerobos tenggorokan yang paling kalapLadang senyap Tuhan menyelipkan ingatan ,bahwa negri ini kembali menikahi nasehatNusa Tenggara Barat dalam penyampaian!Duka dan airmata penyertaan tak terperiCurup 07 Agustus 2018Catatan Gempa 7,00 SR Nusa Tenggara BaratNEGERI BENCANA duka LombokOleh Tri Radenluka dan lukadi tanah bencana penuh lukadi tanah subur nan leburdi tanah makmur yang hancurpilu itu adalah nyanyian yang syahdutawaria adalah terlalu langkadi tanahku bencanadi antara gunung dan apidi lempengan bumi menghunituhan...di bulan kami merdekadi awal ini melandatanah lombok berdukabencana sedang menderaYogyakarta, 5-8-2018 Back to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑SAUDARAKU DI LOMBOKOleh Edi KuswantonoKami dari kejauhan menangkap jeritan tangismuDukamu juga duka kami sesama putra bangsaRasa sedihmu memyelimuti perasaan hati kami semuaBencana melandamu semoga engkau senantiasa tabahSaudaraku di Lombok kami turut berduka citaSemoga esok hari dapat hikmah memberi kemakmuranAaamiiin....!Surabaya, 290718SUNYI DI BAIT FAJARKarya AlifGelap gulitaAlam mengamuk dasyatTidur tertundaMalam tadi hujan menguyur bumi disertai angin kencangRasa takut dan khuwatir menghantam zikir berkumandang tenangkan suasanaKala fajar tampakkan iringi lantunan azanDamai terasa di sanubariUcap puji syukur bencana telah berakhirTanah berlumpurEmbun basuh dedaunMentari cerahPUISI GEMPAOleh Marya TiDetik keberapa..Semua telah porak porandaJerit tangis menggemaDari sudut penjuru kotaMengguncangIsak tangis terngiangMenggemparkanKalang kabut berlari demi serupa tanah rataBerserak tiada sisaTinggallah puing2Yang tak bergemingBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑SELIMUT GEMPA LOMBOKOleh Bayangan Cerminrunduk deteksidoa multi kendalimeredam amarah dewa bumimembalut luka negeriseimbangkan pertiwipayung aurahangat selimut gempamaknai petaka urai praharamusibah pengingat kitapertebal takwapertenang dirisabar lentur menghadapimencari tempat aman bersolusikoreksi menata hatipositif sugestipertiwi lombokduka pedas menggolokgempa datang gemuruh elokpeduli cobalah tengokbersosial memelosokkirim bantuanmari selimuti kawanwujud materi atau ketenagaanta'adah doa kebagusanmohon keselamatanSnn, 6 Agust 2018. nynGEMPA LOMBOKOleh Bayangan Cerminlempengan bumi runtuhguncangan besar membuat gaduhgempa menggulung asa duka mengkeruhpulau lombok alam terbasuhhujan tangis eluhgedung ambruk remukmotor tertindih puing menumpukbeberapa bocah tertimpa kayu lapukberteriak lari mengharap pelukkeamanan dimana terbentukbermandi merah darahngeri jeritan sakit terpecahmenahan amukan alam pengingat ibadahmari tanggap wacana resapilahintrospeksi penjuru arahsuasana menjelma dukalangit sedih merekam gempaangin malam dingin selimuti ragagigil jiwa berbaur nelangsaberharap bantuan ANDAmari kita simpatimari ulurkan dompet pedulimari memeluk saudara doa mengayomisemoga aman sejahtera pertiwigempa maknai ilhamita'adah sajak tipamapatikoreksi diri pencerahan hatifilosofi tiba umpama tekaning patidoa lelaku positif sugestimusibah gempa selimutiSnn, 6 agust 2018. nynBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑LOMBOK DALAM CAWAN DUKAOlehMuklis PunaLombok...,Lukamu lukaku juaDeritamu deritaku juaJeritanmu juga jeritankuSama bersimpuh mohon ampunLombok...Engkau adalah rancangan terindahUjian adalah batu loncatanTempayanmu digoyang menuju hikmahTengadahlah dalam tawakkalLombok ....Kita satu jiwa dua jasadIman telah meleburkan kita dalam akidahBesok lusa, ketika duka digulung surutKau akan menganguk mengurai maknaLombok...Bagiku Serambi MekahBumi berdenting mencari bentukPasang menguap melahap mangsaAdalah bumi berwudhu sekali dalam masaLombok...Tatap masa gemilang menghadangBiarkan ini jadi sejarah dalam geografi bangsaNamamu pasti menguap di peta - peta bumiRelakan para syuhada pulang tersenyum manjaLombok...Mari ikuti jejak Serambi MekkahTegar dan tabah telah menempaHanya gempa yang mampu kita merundukLombok...Dari ujung serambi negeriDalam balutan angin pulang ke timurKutitip pesan menuju lembah dan gunungBersabarlah dalam ujian semasaDALAM SKALA RIGHTERKarya Nila KesumaGunjang ganjing bumiku, diayun kemudian berdentum rubuh dan menghancurkan juga menumbangkan bangunan dan pepohonanDalam skala righter telah terbaca begitu kuatnya untuk merusak apa yang adaTertimbun dalam reruntuhan dan tanahLari menyelamatkan diri ketempat amanAnak-anak merengek ketakutan dalam gelapmencari dan menggapai tangan sesiapa yang sudi untuk menggengamIbu tua dengan darah di kepala, berjalan mengingsut dilambung gempa kemana arahTua dan muda mengucapkan dengan kuat di bibir dengan hati bergetar nama AllahTangisan bocah kecil menusuk kerelung hati terikut dalam jeritan ketakutanDuka kami ...duka lombok...duka bangsaMengalir air mata untukmu saudaraBack to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑PADUKA, TETAPKANLAH GEMPA LOMBOK SEBAGAI BENCANA NASIONALSeparuh Lombok luluh lantak. Ratusan tewas dan jumlahnya terus bertambah banyak. Yang luka-luka ribuan. Dua ratus ribu lebih penduduk kehilangan naungan. Mereka kekurangan makanan. Mereka kekurangan pakaian. Bayi tak punya susu yang mendera membuat warga sangat menderita. Harta bendanya musnah. Senyumnya binasa. Yang tersisa hanya air para pemangku kuasa di istana terketuk nuraninya untuk segera menetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional. Akibat gempa sudah di luar kemampuan Pemda setempat beningDemikianlah kumpulan puisi bencana alam tentang gempa bumi lombok, baca juga puisi alam atau contoh puisi tentang bencana alam yang lain di blog puisi dan kata bijak ini, semoga dengan puisi-puisi gempa bumi diatas dapat menggugah hati untuk turut berduka dengan kejadian alam yang menimpa saudara sebangsa di Lombok dan Bali

puisi tentang bencana alam